Saat aku menulis cerita ini, mungkin kamu sudah pergi, bukan mungkin
tapi memang sudah pergi, tanpa pamit . Mungkin saat ini juga, tiba-tiba
air mataku menetes karena aku sangat merindukanmu . Bukan mungkin, tapi
memang air mata yg keluar dari pelupuk mataku tak kalah derasnya dengan
air hujan di luar sana . Mungkin saat ini aku sedang memikirkanmu, bukan
mungkin tapi memang detik ini aku sangat mengkhawatirkanmu . Kita belum
melangkah begitu jauh, tapi kamu sudah meninggalkanku di batas
kebahagiaan dan kesedihan yang mungkin saja setelah ini akan
menghapiriku . Benarkan ? Kata orang, jangan terlalu percaya pada setiap
ucapan laki-laki . Tapi hebatnya, kamu mampu menyakinkan hatiku untuk
tetap percaya dan memilihmu meski belum ada status kejelasan . Kamu
hanya meyakinkanku tanpa berbuat lebih setelah itu . Pacar ? Bukan, kamu
belum menyatakan cintamu padaku . Kamu hanya berkata sayang . Lagi-lagi
aku harus percaya . Teman ? Bukan, kamu tidak bisa dibilang teman,
karena kita terlalu dekat.. Seperti sepasang kekasih.. Aku bilang
seperti sepasang kekasih, bukan kekasih . Teman dekat ? Mungkin, mungkin
saja .
Kenapa mungkin ? Kenapa kau tak menjelaskan seperti pertanyaan di atas ?
karena sampai sekarang aku tidak mengerti hubungan kita seperti apa .
Pacar, Teman, teman dekat, aku tidak mengerti kenapa seolah-olah kamu
hanya ingin mempermainkan hatiku . Padahal kamu tau, yang namanya hati
tidak boleh di permainkan, hanya boleh dijaga . Dimana pun kamu berada,
cepat pulang . Cepat kembali menuju hatiku, jangan biarkan hatiku lelah
menunggumu terlalu lama . Apalagi jika hatiku terbuka, kamu lupa menutup
dan mengunci hatiku, siapapun boleh masuk, tanpa permisi . siapa suruh
kamu pergi tanpa berpamitan . Nomer hape aku masih sama, pin bbm juga
ga berubah . Cepet hubungi aku. Cepat pulang, cepat kembali, jangan
pergi lagi, aku merindukanmu .
EO <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar